Minggu, 04 Oktober 2009

Hidup Saat ini

Dalam suatu waktu Sang Buddha mengajar Dhamma kepada para siswanya dengan kalimat yang sangat indah

Masa lalu adalah kenangan belaka,
masa yang akan datang adalah suatu rencana yang mungkin tidak terjadi.
Hidup adalah saat ini


Kalimat ini sangat realistis namun untuk merealisasikannya mungkin terasa sangat sulit.

Banyak sekali orang yang merasa tidak tenang, banyak pikiran karena memikirkan masa depannya. Kecemasan ini timbul karena ketidaktahuan apa yang akan terjadi, karena kemelekatan pada kondisi sekarang misalnya takut kehilangan pekerjaan, harta, relasi dan sebagainya.

Untuk itu banyak yang sering berkonsultasi mencari tukang ramal, astrolog, orang pandai, dukun dan sebagainya. Belum tentu yang diajak konsultasi itu benar-benar bisa meramal, banyak juga yang hanya menipu untuk mendapatkan uang. Hal demikian sudah sering kita dengar beritanya di berbagai media. Namun tetap saja ada yang tergoda untuk mencari jalan pintas. Nah, ada juga yang ternyata terbukti bisa meramal sehingga menghasilkan kepuasan bagi orang tersebut. Kemudian pertanyaannya, apakah dikemudian hari orang tersebut tidak akan cemas lagi? Selanjutnya apa yang akan dilakukannya jika ternyata merasa cemas lagi?

Selain cemas dengan masa depan, terdapat juga orang yang selalu menyesali apa yang telah berlalu, tidak puas dengan apa yang sudah terjadi sehingga hidup selalu dibayang-bayangi masa lalu nya yang tentunya menghambat kemajuan dirinya.

Hidup saat ini adalah berusaha menjadikan saat ini sebagai saat yang berkualitas dalam hidup. Seseorang pada saat ini harus berusaha secara maksimal dalam bertindak, berbicara maupun berpikir. Hidup saat ini bukan berarti menolak masa depan maupun masa lampau.

Justru masa depan harus dijadikan pedoman atau tujuan hidup yang dicapai dengan meningkatkan kualitas hidup maupun usaha pada saat ini. Masa lampau juga harus diterima sebagaimana adanya, suka maupun duka untuk dijadikan pelajaran dan diperbaiki di masa sekarang. Jadi, masa sekarang atau saat ini sangatlah penting untuk bertindak yang terbaik agar dapat memperbaiki masa lampau serta membangun masa depan yang cerah.

Kalau kita tidak memahami kalimat itu maka akan muncul pandangan yang keliru tentang agama Buddha. Hidup saat ini seolah-olah hanya diarahkan untuk hidup pasrah, tidak punya harapan, kosong, hanya menerima apa yang ada. Kalimat ini sering disalah artikan oleh orang yang belum memahami ajaran agama Buddha. Sehinga mempunyai pandangan bahwa agama buddha itu pesimis, tidak ada gairah hidup, loyo, hampa.

Memang sang Buddha dan para siswa Arya pernah berpesan, “hidup saat ini” tetapi bukan berarti agama Buddha tidak mengajarkan tentang misi dan visi. Ketika saat ditanya mengapa makhluk-makhluk mulia yang telah mengembangkan pikiran, mereka kelihatan demikian tentang dan bersinar? Sang Buddha menjawab

Mereka tidak sedih pada masa lalu,
mereka tak mengejar apa yang belum datang.
Saat sekarang cukup buat mereka
karenanya mereka demikian bercahaya.


Merindukan masa depan,
menyesali masa lalu,
dengan cara ini orang dungu merana
seperti ilalang yang dibakar.


Ingat bahwa
hari ini adalah anak masa silam, dan bapak masa depan.
Kemarin hanyalah sejarah, hari esok cuma lamunan.


Hari ini yang dijalani dengan baik akan membuat setiap hari kemarin menjadi sejarah yang indah, dan setiap hari esok adalah visi harapan dan kebahagiaan. Segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah tidak kekal, karena itu berusahalah dengan sungguh-sungguh. Jalanilah hari ini dengan baik.

Resep hidup bahagia dan sukses terletak pada apa yang dilakukan pada saat ini, kita jangan cemas pada masa lalu dan masa depan. Kita tidak dapat kembali ke masa lalu untuk membetulkan apa yang telah kita kerjakan pada masa yang lalu, dan kita juga tidak dapat memastikan apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Karena kondisi dunia yang terus menerus berubah, maka hanya ada satu momen yang bisa dikendalikan secara sadar dengan berlaku benar adalah saat ini.

Demikianlah resep telah disampaikan melalui Dhamma oleh Sang Buddha. Semoga resep ini selalu dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah obat tidak akan berguna jika kita hanya memiliki saja. Milikilah obat itu dan telanlah obat tersebut maka kau akan segera sembuh dari penyakit. Semoga ringkasan ini bermanfaat bagi kita semua. Sadhu…! Sadhu… ! Sadhu…!


* dikutip dari aneka sumber


PS: berikut adalah kutipan perkataan tokoh yang pernah mengungkapkan kata-kata yang berhubungan dengan topik tulisan ini.

Saya tidak memikirkan ceritaku atau apa yang akan terjadi masa depan. Saya cuma berpikir bahwa ini adalah sebuah momen yang mesti kami bingkai dan kenang. Saya hidup di masa kini dan hari ini sungguh luar biasa. Saya tidak memikirkan masa depan.

--Leonardo Araujo-Pelatih AC Milan

1 komentar:

  1. Titanium White Paint | TITanium Art Studio
    The paint used thaitanium in the painting is also titanium build used as a paintbrush or brush does titanium set off metal detectors for paint applications. These paint are made by Tetris, Fisquip, tittanium Pecquippa, titanium granite Artex.

    BalasHapus