Selasa, 20 Oktober 2009

Mengapa ada KASI jika sudah ada WALUBI

Seperti tulisan saya di postingan sebelumnya, bahwa saya akan mencari tahu,

Mengapa ada KASI jika WALUBI dapat mengayomi umat Buddha Indonesia. Hal ini akan ditelusuri lebih lanjut. 

Setelah mencari dari berbagai sumber, yakni dari:

Sebelumnya konteks WALUBI yang saya bahas adalah WALUBI baru dengan kepanjangan Perwakilan Umat Buddha Indonesia. Supaya terdapat kejelasan, untuk selanjutnya saya akan menggunakan istilah WALUBI-baru. Sedangkan KASI merupakan kepanjangan dari Konferensi Agung Sangha Indonesia yang di dalamnya terdapat Sangha Agung Indonesia, Sangha Mahayana Indonesia, dan Sangha Theravada Indonesia.


Secara pribadi, saya menyimpulkan bahwa saya lebih memilih KASI sebagai organisasi Sangha yang lebih pantas mengayomi umat Buddha Indonesia. Mengapa demikian ?

  1. Karena di dalam WALUBI masih terdapat sekte tidak jelas yang mengatasnamakan Agama Buddha yang ajarannya tidak sesuai dengan Tripitaka (Nichiren Soshu, Maitreya). Selain di Indonesia, aliran-aliran agama baru ini mendirikan organisasi di luar organisasi Buddhis. Sehingga di luar negeri hal ini terlihat sangat jelas, tetapi di Indonesia, sekte tersebut tergabung dalam WALUBI.

    Sedangkan dalam KASI hanya ada 3 aliran yaitu Mahayana, Theravada, Tantrayana, tempat anggota Sangha memimpin umatnya. Ketiga aliran ini masih memegang Buddhism sesuai acuan "Pokok-Pokok Dasar Pemersatu Theravada dan Mahayana" dalam Kongres Pertama dari Dewan Sangha Buddhis Sedunia (World Buddhist Sangha Council) yang ditetapkan pada tahun 1967 di Colombo, Sri Lanka dan disempurnakan tahun 1981.

    Catatan: Secara internasional, Tantrayana itu masuk ke dalamMahayana.


  2. Di dalam KASI susunan tertinggi ada di tangan para Sangha karena menurut saya, Sangha lah yang lebih tepat mengayomi umat Buddha.

    Sedangkan di dalam WALUBI susunan pimpinannya bukan pada Sangha, tetapi pada umat awam. Sebagai organisasi agama Buddha, maka WALUBI merasa aneh jika tidak didukung oleh dewan sangha, maka dibentuklah versi Sangha WALUBI dengan menarik semua rohaniwan Bhikkhu/Bhiksu–ni ”lepas” (yang tidak masuk dalam Sangha Agung Indonesia, Sangha Mahayana Indonesia, dan Sangha Theravada Indonesia) dan juga menarik rohaniwan Bhikkhu/Bhiksu–ni dari luar negeri. Selain itu pula, yang tak kalah menariknya, WALUBI menarik majelis-majelis yang dulu pernah dikeluarkan dari WALUBI-lama karena memiliki pedoman yang tidak sesuai dengan agama Buddha.

  3. Di dalam WALUBI sudah terdapat kepentingan individu yang terlihat hendak mengendalikan dengan tujuan tertentu.


1 komentar: